
BeritaYogya.com – Pemerintah daerah memegang peran sentral dalam implementasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) melalui tiga pilar utama: pembangunan infrastruktur, penguatan rantai pasok, dan distribusi terpadu. Hal ini ditegaskan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana dalam Retret Kepala Daerah Gelombang II di Kampus IPDN Jatinangor, Selasa (24/6/2025).
“Sinergi yang intens antara pemerintah pusat dan daerah menjadi kunci keberhasilan program prioritas nasional ini,” ujar Dadan di hadapan para kepala daerah. Program MBG yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto ini sedang dipersiapkan secara masif dengan tiga faktor pendukung utama: ketersediaan anggaran APBN, penyiapan SDM, dan kesiapan infrastruktur.
Sebanyak 30.000 petugas gizi saat ini sedang menjalani pelatihan intensif dan akan ditempatkan di berbagai daerah, khususnya wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal), pada akhir Juli 2025. “Akselerasi program akan terlihat signifikan mulai Agustus mendatang ketika seluruh elemen pendukung sudah siap beroperasi,” jelas Dadan.
Langkah strategis ini mencakup:
- Pembangunan unit pengolahan makanan bergizi di setiap kecamatan
- Penyediaan transportasi distribusi khusus untuk daerah terpencil
- Sistem monitoring terpadu berbasis teknologi untuk memastikan akuntabilitas
Dengan dukungan penuh pemerintah daerah, program MBG diharapkan dapat menjangkau 12 juta anak Indonesia pada tahun pertama pelaksanaan, sekaligus menekan angka stunting secara signifikan.