Komisi Eropa Bantah Tuduhan Hamas Mencuri Bantuan Kemanusiaan di Gaza

1
Sejumlah milisi kelompok Hamas berdiri menjelang penyerahan jenazah empat sandera Israel di Khan Yunis, Gaza selatan, 20 Februari 2025. (AFP/EYAD BABA)
Sejumlah milisi kelompok Hamas berdiri menjelang penyerahan jenazah empat sandera Israel di Khan Yunis, Gaza selatan, 20 Februari 2025. (AFP/EYAD BABA)

BeritaYogya.com – Komisi Eropa menyatakan tidak memiliki bukti bahwa Hamas mencuri bantuan kemanusiaan yang ditujukan untuk warga sipil di Gaza. Pernyataan ini disampaikan juru bicara Komisi Eropa Eva Hrncirova dalam pengarahan pers pada Senin (7/7/2025), menanggapi berbagai tuduhan yang beredar mengenai penyimpangan bantuan.

Hrncirova menekankan komitmen Uni Eropa terhadap prinsip-prinsip kemanusiaan yang independen dan netral, sambil mengakui bahwa situasi di Gaza sangat buruk dan kompleks. Meski demikian, Uni Eropa memiliki sistem dan infrastruktur yang telah terbukti efektif dalam menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan.

Uni Eropa mengandalkan organisasi kemanusiaan internasional yang terpercaya untuk mendistribusikan bantuan dan secara tegas menyatakan tidak bekerja sama dengan Yayasan Kemanusiaan Gaza. Komisi Eropa menilai bahwa bantuan kemanusiaan tidak boleh diprivatisasi, dipolitisasi, atau dijadikan alat dalam konflik.

Komisi Eropa terus mendesak otoritas Israel untuk memberikan akses yang lebih luas kepada mitra bantuannya di Gaza. Yayasan Kemanusiaan Gaza, yang didukung Israel dan Amerika Serikat, telah menuai kontroversi sejak dioperasikan pada 27 Mei 2025. Laporan PBB menyebutkan bahwa ratusan warga Palestina telah tewas di sekitar lokasi distribusi bantuan yayasan tersebut dalam dua bulan terakhir.

Lebih dari 170 organisasi non-pemerintah dan Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) telah menyerukan penghentian skema distribusi bantuan yang dipimpin Israel dan kembali ke mekanisme koordinasi yang dipimpin PBB. Konflik di Gaza telah menewaskan lebih dari 57.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, serta menciptakan kondisi kelaparan akibat penghancuran infrastruktur yang masif.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini