BeritaYogya.com – Paus Leo XIV menyuarakan kecaman keras terhadap kekejaman yang dilakukan militer Israel di Jalur Gaza, Palestina, dengan menyebut tindakan tersebut sebagai sebuah kebiadaban. Pernyataan tegas ini disampaikannya beberapa hari setelah serangan mematikan Israel menghancurkan satu-satunya gereja Katolik di Gaza yang menewaskan sejumlah pengungsi.
Dalam penutupan doa Angelus di kediaman musim panasnya di Castel Gandolfo, dekat Roma, Paus menyerukan penghentian segera konflik dan mendesak tercapainya penyelesaian damai. Ia mengungkapkan kesedihan mendalam atas insiden penyerangan Gereja Keluarga Kudus, yang saat kejadian menjadi tempat berlindung bagi sekitar 600 pengungsi, termasuk mayoritas anak-anak dan puluhan penyandang disabilitas.
Paus juga mengimbau komunitas internasional untuk mematuhi prinsip-prinsip hukum kemanusiaan dengan menekankan pentingnya perlindungan warga sipil. Ia menolak segala bentuk hukuman kolektif, penggunaan kekuatan secara membabi buta, dan praktik pemindahan paksa penduduk yang kerap terjadi dalam konflik ini.
Menyusul kecaman dari Paus, otoritas Israel menyatakan penyesalan atas insiden tersebut dan mengonfirmasi bahwa penyelidikan internal sedang dilakukan. Namun, Paus menegaskan bahwa peristiwa ini menambah daftar panjang serangan militer terhadap warga sipil dan tempat ibadah di Gaza.
Situasi ini semakin memprihatinkan dengan dikeluarkannya perintah evakuasi baru oleh militer Israel untuk warga di Gaza tengah, yang memperpanjang penderitaan lebih dari dua juta penduduk yang telah mengungsi setidaknya sekali sejak perang dimulai 22 bulan lalu.