BeritaYogya.com – Data Kementerian Ketenagakerjaan mencatat terjadi peningkatan signifikan dalam angka pemutusan hubungan kerja (PHK) pada periode Januari hingga Juni 2025. Sebanyak 42.385 pekerja telah kehilangan pekerjaan, dengan tiga sektor utama menjadi penyumbang terbesar: industri pengolahan (manufaktur), perdagangan besar dan eceran, serta pertambangan dan penggalian.
Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan Ketenagakerjaan Kemenaker, Anwar Sanusi, mengonfirmasi bahwa angka PHK tahun ini mengalami kenaikan 32,19 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024, yang tercatat sebanyak 32.064 orang. Secara geografis, Jawa Tengah menjadi provinsi dengan jumlah PHK tertinggi (10.995 orang), diikuti oleh Jawa Barat (9.494 orang) dan Banten (4.267 orang).
Anwar mengakui bahwa tren PHK pada 2025 memang lebih tinggi, terutama di awal tahun yang ditandai dengan penutupan sejumlah perusahaan tekstil, termasuk PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex). Meskipun demikian, ia menyatakan bahwa tren tersebut mulai menunjukkan penurunan pada bulan Juni, memberikan sedikit harapan bagi perbaikan kondisi ketenagakerjaan ke depannya.