
BeritaYogya.com – Aksi unjuk rasa besar-besaran yang didominasi oleh generasi muda, yang dijuluki “Revolusi Gen Z”, telah menguasai Nepal. Para pengunjuk rasa berhasil menduduki gedung Parlemen di ibu kota Kathmandu pada Selasa (9/9/2025), memicu krisis politik yang memuncak dengan pengunduran diri Perdana Menteri Sharma Oli.
Presiden Ram Chandra Paudel telah menerima pengunduran diri Oli dan memulai proses pemilihan perdana menteri baru.
Demonstrasi yang bermula pada Senin (8/9/2025) ini dengan cepat menyebar ke berbagai kota besar di Nepal.
Situasi semakin memanas ketika ratusan demonstran menyerbu Hotel Hilton di Kathmandu, melempari batu, menerobos gerbang utama, dan memicu kepulan asap di area hotel.
Aparat keamanan merespons dengan menggunakan meriam air, gas air mata, dan bahkan peluru tajam untuk membubarkan massa.
Bentrokan antara pengunjuk rasa dan polisi telah menewaskan 19 orang dan melukai ratusan lainnya. Menyusul kekacauan tersebut, otoritas Kathmandu memberlakukan jam malam di sejumlah distrik.
Gelombang protes ini dipicu oleh kebijakan pemerintah yang memblokir 26 situs media sosial ternama pada 4 September karena gagal mendaftar ke kementerian terkait, meski pemblokiran kemudian dicabut menyusul tekanan demonstran.

































