BeritaYogya.com – Menteri Agama Nasaruddin Umar menekankan beratnya tanggung jawab seorang guru yang tidak hanya sebatas menguasai materi ajar, tetapi juga harus memiliki integritas dan kesucian moral. Dalam pembukaan Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan di UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, pada Rabu (3/9/2025), Nasaruddin menyebut guru sebagai ‘nabi kecil’ yang harus menjaga diri dari segala perbuatan dosa.
Menurutnya, seorang guru tidak boleh ternoda sedikit pun, dan harus suci, baik di langit maupun di bumi. Ia menegaskan, guru yang masih melakukan perbuatan maksiat seperti zina atau kumpul kebo, lebih baik melepaskan jabatannya.
Lebih dari sekadar profesi, guru adalah jalan panjang menuju keberkahan dan amal jariah yang tidak terputus. Ilmu yang diajarkan akan terus mengalirkan pahala, bahkan setelah guru tersebut wafat. Karena kemuliaan profesi ini, Nasaruddin bahkan berharap para guru bisa masuk surga lebih dulu dibandingkan murid-muridnya.
Profesi Guru Lebih Mulia dari Donatur Masjid
Selain itu, Nasaruddin Umar juga mengajak para guru dan dosen untuk bangga dengan profesi mereka. Ia menegaskan bahwa tugas mulia seorang guru adalah mencerdaskan anak bangsa.
Menurutnya, jika motivasi utama menjadi guru adalah uang, lebih baik tidak menjadi guru. Meskipun demikian, ia meyakini rezeki seorang guru akan selalu halal, baik, dan penuh keberkahan.
Nasaruddin bahkan mengibaratkan bahwa profesi guru jauh lebih mulia dari orang kaya yang membangun masjid secara fisik. Ia menjelaskan, guru tidak hanya membangun tempat ibadah, tetapi juga membangun orang yang beribadah di dalamnya. Karena itulah, ia berharap para guru dapat senantiasa menjaga integritas dan menjadikan profesi mereka sebagai ladang pengabdian yang mendatangkan pahala hingga akhirat.