
BeritaYogya.com – Menyusul sanksi FIFA atas insiden diskriminasi oleh suporter Indonesia saat laga kontra Bahrain pada Maret lalu, PSSI mengungkapkan adanya alternatif pelonggaran aturan pengurangan kapasitas penonton. Arya Sinulingga, Exco PSSI Bidang Media, menjelaskan bahwa federasi dapat mengisi 15% kursi tribun yang dikurangi dengan kelompok ‘suporter netral’ sebagai solusi.
FIFA memberikan kelonggaran dengan memperbolehkan pengisian kursi kosong oleh komunitas anti-diskriminasi, keluarga, pelajar, atau kelompok perempuan. “Mereka boleh menempati tribun dengan syarat hanya membawa spanduk anti-diskriminasi,” jelas Arya yang juga Staf Khusus Menteri BUMN. PSSI wajib menyerahkan seat plan 10 hari sebelum pertandingan untuk mendapatkan persetujuan FIFA.
Sanksi ini bermula dari insiden 25 Maret 2025 saat laga kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Bahrain, di mana suporter Indonesia diduga melakukan tindakan diskriminatif. Berdasarkan Statuta FIFA Pasal 15, federasi anggota bertanggung jawab atas perilaku suporter yang harus netral dan non-diskriminatif.
Kebijakan ini menjadi ujian bagi PSSI dalam membina budaya suporter yang lebih inklusif. Keberhasilan implementasi alternatif ini akan mempengaruhi evaluasi FIFA terhadap kapasitas manajemen risiko PSSI untuk pertandingan internasional mendatang.