BeritaYogya.com – Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof. Dr. Haedar Nashir menegaskan bahwa Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-97 yang diperingati pada Selasa (20/5/2025) harus menjadi refleksi bersama untuk membangkitkan semangat persatuan dan kemajuan bangsa. Menurutnya, Harkitnas bukan sekadar seremoni, melainkan warisan nilai perjuangan lintas ideologi yang menyatukan seluruh elemen bangsa melawan penjajahan.
“Para pendiri bangsa dari berbagai latar belakang bersatu dalam semangat menghapus penjajahan melalui gerakan terorganisir. Mereka menempatkan kepentingan Indonesia di atas segalanya, inilah hakikat kenegarawanan sejati,” tegas Haedar dalam pidatonya. Guru Besar Sosiologi UMY ini mengajak bangsa meneladani sikap tokoh-tokoh sejarah yang mampu meleburkan perbedaan demi cita-cita bersama.
Haedar menekankan, semangat kebangsaan tersebut sangat relevan untuk menjawab tantangan masa kini seperti korupsi, oligarki, dan penyalahgunaan kekuasaan yang bersumber pada kepentingan parsial. “Indonesia harus menjadi milik bersama, bukan hanya untuk kelompok tertentu,” tegasnya, mengutip semangat pidato Bung Karno 1 Juni 1945.
Ulama asal Jawa Barat ini secara khusus menyoroti peran elit bangsa yang dinilainya perlu meneladani sikap negarawan pendiri bangsa. “Para elit harus selesai dengan kepentingan pribadi, memiliki karakter pejuang yang rela berkorban, bahkan dalam kondisi sulit sekalipun,” tegas Haedar.
Peringatan Harkitnas kali ini, menurut Haedar, harus dimaknai sebagai momentum untuk membangun kesadaran kolektif guna merawat persatuan dan memajukan Indonesia secara inklusif. Pesan ini menjadi relevan di tengah tantangan bangsa yang semakin kompleks di era globalisasi.