
BeritaYogya.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat inflasi year-on-year (yoy) sebesar 2,04% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 108,27 pada Mei 2025.
Herum Fajarwati, Pelaksana Tugas Kepala BPS DIY, menyampaikan bahwa Kabupaten Gunungkidul mencatat inflasi tertinggi sebesar 2,17% (IHK 107,60), sementara Kota Yogyakarta berada di angka 1,88% (IHK 109,09). Data ini dirilis dalam Berita Resmi Statistik (BRS) pada Senin (2/6/2025).
Kenaikan harga terjadi di hampir seluruh kelompok pengeluaran, dengan kontributor utama meliputi kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya yang melonjak 11,61%, diikuti pakaian dan alas kaki (3,12%), serta rekreasi, olahraga, dan budaya (1,77%).
Sektor lain seperti makanan, minuman, dan tembakau naik 1,72%, sementara perumahan, listrik, dan bahan bakar rumah tangga mengalami kenaikan 1,37%. Hanya kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan yang mengalami deflasi sebesar 0,17%.
Secara bulanan, DIY justru mencatat deflasi month-to-month (mtm) sebesar 0,15% pada Mei 2025. Namun, secara akumulatif sejak awal tahun (year-to-date), inflasi mencapai 1,56%. Data ini menunjukkan dinamika harga yang fluktuatif di wilayah DIY, dengan tekanan inflasi terutama berasal dari kenaikan harga jasa dan kebutuhan sehari-hari.