Pasar Global Guncang Usai Serangan AS ke Fasilitas Nuklir Iran

2
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump (Foto: X - The White House)
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump (Foto: X - The White House)

BeritaYogya.com – Keputusan mantan Presiden AS Donald Trump untuk melancarkan serangan langsung ke tiga fasilitas nuklir Iran di Fordow, Natanz, dan Isfahan pada Sabtu (21/6/2025) telah menciptakan ketidakpastian baru di pasar keuangan global. Dalam pernyataan resminya, Trump menyebut serangan ini sebagai “keberhasilan militer spektakuler” yang sepenuhnya menghancurkan target.

Stephen Innes dari SPI Asset Management memperingatkan bahwa eskalasi konflik ini bisa berdampak signifikan pada pasar energi, jalur pelayaran global, dan sentimen risiko. “Keterlibatan langsung AS mengubah dinamika konflik dari perang proksi menjadi konfrontasi terbuka dengan target strategis,” ujarnya.

Meski serangan terjadi saat pasar tutup, gejolak sudah terlihat di perdagangan minyak berjangka. Harga minyak WTI ditutup di level 74,93 dolar AS per barel pada Jumat (21/6), dengan analis memprediksi lonjakan harga saat pasar dibuka kembali.

Selat Hormuz menjadi titik kritis yang diawasi ketat, mengingat 20% pasokan minyak dunia dan gas alam cair global melewati jalur ini. James Bambino dari S&P Global memperkirakan harga minyak akan bergejolak tergantung respons Iran, meski stok global yang mencukupi mungkin bisa meredam dampaknya.

“Premi geopolitik kini melekat di pasar. Volatilitas akan tinggi di pasar valas dan derivatif energi,” tambah Innes. Pelaku pasar kini fokus memantau perkembangan lebih lanjut dari Teheran dan Washington yang akan menentukan arah pasar energi dan pemulihan ekonomi global.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini