BeritaYogya.com – Konflik Israel-Iran memasuki fase baru dengan upaya Israel untuk melibatkan Amerika Serikat dalam menghancurkan fasilitas nuklir Fordow Iran yang terletak 90 meter di bawah tanah. Menurut analisis mantan kepala MI6 Sir John Sawers, Israel tidak memiliki kemampuan militer untuk menembus bunker sedalam itu, sementara AS memiliki senjata khusus yang diperlukan.
Senjata Penghancur Bunker AS:
GBU-57A/B Massive Ordnance Penetrator (MOP)
Bobot: 13.600 kg
Kemampuan: Menembus hingga 61 meter di bawah tanah
Penggunaan: Belum pernah dipakai dalam pertempuran
Pembawa: Hanya pesawat B-2 Spirit AS yang mampu mengangkutnya
Keunggulan Teknologi:
Dibanding MOAB (“Mother of All Bombs”), MOP memiliki daya tembus lebih kuat
Dapat dijatuhkan berurutan untuk mencapai kedalaman lebih besar
Tantangan Operasional:
Fasilitas Fordow dilindungi sistem pertahanan udara canggih Iran-Rusia
Diperlukan dukungan pesawat tempur siluman F-22 dan drone pengintai
AS diperkirakan hanya memiliki 10-20 bom MOP
Dilema Politik:
Presiden Trump belum berkomitmen untuk terlibat langsung
Israel mengklaim memiliki “berbagai opsi” tanpa bergantung pada AS
Iran bersikukuh program nuklirnya untuk tujuan damai
Pakar nonproliferasi Kelsey Davenport memperingatkan bahwa selama Fordow beroperasi, risiko proliferasi nuklir tetap ada. Namun, efektivitas MOP terhadap fasilitas sedalam Fordow pun masih diragukan para ahli. Konflik ini terus memanas dengan Israel yang bersikeras menghancurkan kemampuan nuklir Iran, sementara Teheran menyangkal memiliki senjata nuklir.