BeritaYogya.com – Sebuah penelitian terbaru dari Institut Karolinska di Swedia mengungkap bahwa Western Pattern Diet (WPD) atau pola makan Barat dapat menyebabkan kerusakan permanen pada pankreas, bahkan setelah beralih ke gaya hidup sehat. Temuan yang dipublikasikan dalam Journal of Clinical Investigation pada 9 Juni 2025 ini menunjukkan bahwa konsumsi tinggi makanan olahan, daging merah, lemak jenuh, dan gula tambahan berdampak buruk pada fungsi pembuluh darah pankreas dan transportasi insulin.
Pola makan Barat, yang juga dikenal sebagai Standar American Diet (SAD), telah lama dikaitkan dengan risiko obesitas, diabetes, dan penyakit metabolik lainnya. Namun, penelitian ini mengungkap bahwa kerusakan yang terjadi pada pembuluh darah pulau Langerhans—bagian pankreas yang bertanggung jawab memproduksi insulin—bersifat jangka panjang dan mungkin tidak dapat pulih sepenuhnya.
Tim peneliti menggunakan teknik pencitraan canggih untuk memantau perubahan pembuluh darah pankreas pada tikus yang diberi pola makan Barat selama 48 minggu. Hasilnya menunjukkan bahwa tikus mengalami kelainan pembuluh darah progresif dan penurunan sensitivitas terhadap VEGF-A, molekul penting yang mengatur aliran darah dan fungsi pembuluh.
“Meskipun beberapa parameter metabolik membaik setelah kembali ke pola makan sehat, kerusakan struktural dan fungsional pada pembuluh darah pankreas tetap ada. Hal ini mengganggu pelepasan insulin dan kontrol gula darah,” jelas Dr. Yan Xiong, penulis utama studi ini.
Temuan ini menegaskan pentingnya menjaga pola makan sehat sejak dini untuk mencegah kerusakan organ vital seperti pankreas. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami apakah intervensi medis tertentu dapat membantu memulihkan fungsi pembuluh darah pankreas setelah terpapar pola makan tidak sehat dalam jangka panjang.