BeritaYogya.com – Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengumumkan adanya penurunan signifikan pada tingkat kemacetan ibu kota berdasarkan data survei dari Tomtom. Ia menyebutkan bahwa peringkat Jakarta sebagai kota termacet di Indonesia telah turun dari posisi pertama pada 2023 menjadi posisi kelima pada 2025, di bawah Bandung, Medan, Palembang, dan Surabaya. Menurutnya, penurunan ini disebabkan oleh perbaikan fasilitas transportasi publik.
Salah satu faktor utama pendorong penurunan kemacetan adalah kehadiran layanan Transjabodetabek yang mempermudah mobilitas warga dari wilayah penyangga. Pramono menjelaskan bahwa pemerintah akan terus mengevaluasi penambahan rute-rute baru yang padat peminat untuk meningkatkan konektivitas, sehingga lebih banyak orang dapat menuju Jakarta menggunakan angkutan umum.
Pramono juga menegaskan bahwa kualitas moda transportasi umum di Jakarta dari segi kebersihan dan kenyamanan sudah setara dengan standar di negara lain. Ia mengakui bahwa masalah yang masih ada saat ini adalah konektivitas antar moda yang belum sepenuhnya menyeluruh, namun pihaknya terus berupaya memperbaikinya.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan agar pada akhir tahun 2025, jumlah pengguna transportasi publik bisa mencapai 31 persen dari total pergerakan masyarakat. Upaya ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk mengatasi kemacetan dan meningkatkan kualitas hidup warga Jakarta.