
BeritaYogya.com – Menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia, warga Kecamatan Gondomanan, Yogyakarta, menggelar malam tirakatan yang khidmat di Balai Kecamatan. Acara ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat dan tokoh penting, termasuk Mantri Pamong Gondomanan, Kapolres dan Danramil setempat, Lurah Ngupasan, serta jajaran Ketua RK, RW, dan RT, dan tokoh-tokoh masyarakat lainnya.
Acara tirakatan ini menjadi momentum untuk merefleksikan kembali perjalanan panjang bangsa Indonesia menuju kemerdekaan. Dalam kesempatan ini, Dr. Raden Stevanus Christian Handoko, S.Kom., M.M., anggota DPRD DIY dari Partai Solidaritas Indonesia turut hadir dan menyampaikan beberapa poin penting yang menggugah semangat kebangsaan.

Dr. Raden Stevanus menjelaskan makna mendalam dari tradisi tirakatan dalam budaya Jawa. “Tirakatan bukan hanya ritual, melainkan malam perenungan, di mana kita berkumpul untuk bersyukur, mendoakan para pahlawan, dan memohon restu agar cita-cita bangsa dapat terus terwujud,” ujarnya.
Ia juga menekankan peran krusial Yogyakarta dalam sejarah kemerdekaan.
“Saat Indonesia baru lahir, Jogja menjadi Ibu Kota Perjuangan. Keputusan Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang menjadikan Kasultanan sebagai bagian dari Republik adalah fondasi yang menguatkan kedaulatan kita di mata dunia,” Ungkap Dr. Raden Stevanus, mengingatkan hadirin akan jasa besar para pendahulu dari Yogyakarta.
Lebih lanjut, Dr. Stevanus mengajak para hadirin, khususnya generasi muda, untuk memahami arti nasionalisme di era sekarang.
“Perjuangan kita bukan lagi dengan fisik, melainkan dengan pemikiran dan karya. Nilai nasionalisme kini diukur dari seberapa besar kontribusi kita dalam mengatasi masalah bangsa,” jelasnya.
Ia menyoroti peran penting generasi milenial dan Gen-Z sebagai generasi penerus.
“Kalian adalah para pemimpin masa depan. Manfaatkan teknologi, kreativitas, dan inovasi untuk mengisi kemerdekaan. Jadilah agen perubahan yang membawa kemajuan,” tegasnya.
Acara ditutup dengan pesan kuat tentang persatuan dan kebersamaan. Dr. Raden Stevanus mengingatkan bahwa perbedaan adalah kekuatan, bukan kelemahan.
“Mari jadikan semangat solidaritas sebagai modal utama untuk membangun bangsa. Kolaborasi adalah kunci,” pungkasnya.
Tirakatan ini diharapkan dapat menjadi refleksi bagi seluruh masyarakat Gondomanan untuk terus berkolaborasi, menjaga persatuan, dan mengisi kemerdekaan dengan hal-hal positif.