
BeritaYogya.com – Sebuah aksi unjuk rasa yang digelar oleh mahasiswa mulai berlangsung di depan gerbang Polda Metro Jaya, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, pada Jumat (29/8/2025) sekitar pukul 15.23 WIB. Massa yang didominasi oleh mahasiswa Universitas Paramadina yang dikenali dari jas almamater biru muda terlihat telah memadati lokasi, dengan beberapa di antaranya telah mengenakan perlengkapan seperti helm.
Suara kritik terhadap institusi Kepolisian Republik Indonesia (Polri) disampaikan melalui orator yang menggunakan pengeras suara, yang menyatakan bahwa Polri dinilai tidak pernah benar-benar melakukan perbaikan dan evaluasi.
Aksi yang diinisiasi oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) bersama BEM Seluruh Indonesia (BEM SI) ini merupakan bentuk respons dan solidaritas atas insiden represif aparat yang menimpa masyarakat, termasuk kasus viral pengemudi ojek online (ojol) yang tewas setelah terlindas kendaraan taktis Brimob dalam sebuah demonstrasi pada 28 Agustus.
Koordinator BEM UI, Bima, menegaskan bahwa aksi ini dilatarbelakangi oleh solidaritas atas perjuangan rakyat yang dicederai oleh brutalitas dan tindakan represif aparat kepolisian.
Lima tuntutan utama disampaikan dalam aksi tersebut, yaitu pertanggungjawaban Polri atas penangkapan, kekerasan, hingga pembunuhan terhadap massa aksi; pencopotan Kapolda Metro Jaya dan Kapolri; penghukuman anggota Polri yang terlibat kekerasan; pembebasan seluruh massa aksi yang ditahan; serta reformasi institusi Polri yang dinilai telah menyimpang dari tugas pokok dan wewenangnya. Gerbang Polda Metro Jaya sendiri dijaga ketat oleh barisan aparat kepolisian yang berjaga untuk mengamankan situasi.