Tiga Menteri Prabowo Bahas Strategi Percepatan Program Perumahan Rakyat

4
Ki-ka: Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Friderica Widyasari Dewi, Menteri PKP Maruarar Sirait, Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Rabu (27/8/2025)
Ki-ka: Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Friderica Widyasari Dewi, Menteri PKP Maruarar Sirait, Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Rabu (27/8/2025)

BeritaYogya.com – Tiga menteri Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo Subianto yang merupakan bagian dari Komite Tapera 2024-2029 mengadakan pertemuan koordinasi di Kementerian Keuangan, Jakarta, pada Rabu (27/8/2025). 

Pertemuan ini dihadiri oleh Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri Ketenagakerjaan Yassierli. Turut hadir dalam pertemuan tersebut adalah Komisioner Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) Heru Pudyo Nugroho serta Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Friderica Widyasari Dewi.

Dalam pertemuan itu, Menteri Ketenagakerjaan memberikan masukan strategis terkait pengelolaan data dan strategi penguatan database pemasaran. Sementara itu, Menteri Keuangan menekankan pentingnya fokus pembangunan di daerah-daerah strategis, seperti Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan pusat-pusat industri di Serang, Batang, Morowali, dan Gresik.

Heru Pudyo Nugroho dari BP Tapera melaporkan bahwa hingga saat ini telah disalurkan bantuan sebesar Rp 18,4 triliun untuk 161.500 unit rumah subsidi, yang merupakan 47 persen dari total dana Rp 35 triliun sejak 1 Januari 2025. 

BP Tapera juga diminta untuk melakukan perbaikan tata kelola, mencakup pengelolaan dana, peningkatan sumber daya manusia, dan pengembangan infrastruktur berbasis teknologi informasi untuk mendukung ekosistem pembiayaan perumahan.

Selain itu, diberikan arahan khusus agar BP Tapera meningkatkan kualitas penelitian dan pengembangan (research and development) sehingga alokasi APBN dapat digunakan secara lebih efisien. Menteri Keuangan mengharapkan adanya upaya-upaya yang dapat membuat alokasi APBN untuk pembiayaan perumahan ke depan semakin efektif dan berdampak besar.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini