BeritaYogya.com – Harga Bitcoin (BTC) kembali mencetak rekor dengan menembus level US$ 122.000 pada Rabu (13/8/2025). Reli cepat ini dipicu oleh lonjakan permintaan dari investor institusional, yang mengakibatkan kerugian besar bagi pedagang yang mengambil posisi short (jual) di pasar kripto.
Data menunjukkan bahwa meski sempat terkoreksi tipis dan hanya naik sekitar 1 persen dalam 24 jam terakhir, BTC masih menghadapi perlawanan di sekitar level tertinggi sepanjang masa.
Total likuidasi di seluruh pasar kripto dalam satu hari terakhir mencapai lebih dari US$ 500 juta, dengan posisi short menjadi pihak yang paling menderita. Seorang analis perdagangan menyatakan bahwa BTC berhasil menembus level kunci secara langsung, sementara trader lain berpendapat bahwa aset digital ini masih berada dalam fase konsolidasi dan perlu keluar dari rentang harga saat ini untuk melanjutkan tren atau membangun posisi baru.
Minat investor juga merambah ke Ethereum (ETH), yang berhasil menyentuh level US$ 4.638—posisi tertinggi sejak Desember 2021. Harga ETH kini hanya berjarak kurang dari US$ 150 dari rekor historisnya.
Dukungan institusional semakin kuat dengan pengumuman penggalangan dana senilai US$ 20 miliar oleh BitMine khusus untuk membeli ETH, serta kontribusi investor institusional yang mencapai 75 persen dari total volume perdagangan di Coinbase.
Analis kripto menyatakan bahwa level US$ 120.000 kini menjadi support baru bagi Bitcoin, dengan peluang untuk melanjutkan tren dan mencetak rekor tertinggi baru. Level US$ 126.000 disebut sebagai titik penting yang perlu diwaspadai. Sementara untuk Ethereum, level US$ 4.631 dianggap sebagai dukungan krusial sebelum memasuki fase penemuan harga baru.