
BeritaYogya.com – Wakil Presiden Amerika Serikat JD Vance menyatakan bahwa pemerintah AS tidak berencana mengakui kedaulatan negara Palestina. Pernyataan ini disampaikan saat pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy di London, menanggapi rencana Inggris yang akan mengakui Palestina pada September 2025 jika Israel menghentikan serangan di Gaza.
Vance berargumen bahwa pengakuan tersebut tidak memiliki makna praktis mengingat tidak adanya pemerintahan yang berfungsi di wilayah Palestina. Pernyataan ini mempertegas perbedaan pendekatan antara Washington dan London dalam menyikapi konflik Israel-Hamas, meskipun kedua diplomat dikenal memiliki hubungan pribadi yang baik.
Pertemuan Vance-Lammy juga membahas perbedaan pandangan mengenai penyelesaian perang Rusia-Ukraina, di mana Inggris dan sekutu Eropa lainnya menekankan perlunya melibatkan Ukraina dalam setiap negosiasi damai, sementara pemerintahan Trump lebih memfokuskan pada pembicaraan bilateral dengan Putin.
Selain isu geopolitik, kedua pihak membahas kesepakatan perdagangan ekspor baja dan aluminium antara AS dan Inggris yang sedang dalam proses finalisasi.