
BeritaYogya.com – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengungkapkan bahwa ia telah melarang putranya, Maula Akbar, dan menantunya, Wakil Bupati Garut Putri Karlina, untuk mengadakan acara makan gratis yang melibatkan masyarakat umum dalam rangkaian pernikahan mereka.
Namun, larangan ini tidak diindahkan dan berujung pada tragedi di Alun-alun Garut pada Jumat (18/7/2025) di mana tiga orang meninggal dunia dan 14 lainnya pingsan akibat berdesak-desakan dalam antrean makanan.
Dedi menegaskan bahwa sebagai orangtua mempelai, ia sejak awal hanya menyetujui acara resepsi dan pagelaran seni pada malam hari, dan telah memperingatkan untuk tidak mengadakan kegiatan yang mengundang kerumunan besar. Meskipun larangannya diabaikan, ia menyatakan kesediaannya untuk memikul tanggung jawab penuh atas insiden tersebut.
Sebagai bentuk tanggung jawab, keluarga mempelai telah menyerahkan santunan sebesar Rp 100 juta kepada keluarga korban, sementara Dedi secara pribadi memberikan tambahan santunan sebesar Rp 150 juta. Gubernur juga telah mendatangi keluarga korban untuk menyampaikan duka citanya secara langsung.

































