BeritaYogya.com – Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (BEM KM UGM) secara resmi menyatakan mengundurkan diri dari keanggotaan Aliansi BEM Seluruh Indonesia (SI) Kerakyatan. Keputusan ini diambil menyusul pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) ke-XVIII BEM SI di Padang, Sumatera Barat, yang dinilai telah menyimpang dari prinsip independensi gerakan mahasiswa.
Ketua BEM KM UGM, Tiyo Ardianto, menyatakan bahwa kehadiran pejabat negara seperti Menteri Pemuda dan Olahraga, Ketua Umum Partai Perindo, Wakil Gubernur Sumatera Barat, Kapolda, dan Kepala BIN Daerah Sumbar dalam forum mahasiswa tersebut dianggap telah mencemari kemandirian gerakan mahasiswa. Munas yang seharusnya menjadi ruang konsolidasi ide justru berubah menjadi arena perebutan jabatan dan manuver politik internal.
Lebih lanjut, Tiyo menyoroti insiden kericuhan antar peserta yang menyebabkan dua mahasiswa terluka sebagai bukti bahwa forum telah kehilangan substansi perjuangan. BEM UGM menegaskan bahwa gerakan mahasiswa harus tetap independen dan berfokus pada agenda perjuangan untuk kepentingan rakyat, bukan terkooptasi oleh kepentingan kekuasaan.