BeritaYogya.com – Pemerintah mengajukan belanja kementerian dan lembaga dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 sebesar Rp 1.498,25 triliun, yang mengalami kenaikan signifikan sebesar 17,45 persen dibandingkan outlook tahun 2025. Kenaikan ini menyoroti alokasi anggaran yang besar untuk beberapa instansi, dengan prioritas utama pada program strategis nasional, terutama Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Badan Gizi Nasional (BGN) menjadi penerima alokasi anggaran terbesar dengan Rp 268 triliun, yang mengalami lonjakan drastis sebesar 129,7 persen dari tahun sebelumnya. Anggaran ini sejalan dengan penguatan program MBG yang akan menjangkau sekitar 82,9 juta penerima manfaat, termasuk siswa, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa sebagian besar anggaran MBG bersumber dari sektor pendidikan, dengan alokasi sebesar Rp 223,6 triliun untuk menjangkau 71,9 juta siswa dan santri di seluruh Indonesia.
Selain BGN, beberapa kementerian juga menerima tambahan anggaran pendidikan, seperti Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, serta Kementerian Agama. Di sisi lain, Kementerian Pertahanan justru mengalami penurunan alokasi menjadi Rp 185 triliun, sementara Kepolisian RI menempati posisi ketiga dengan anggaran Rp 145,65 triliun yang naik 5,1 persen dari tahun sebelumnya. Sepuluh instansi dengan anggaran terbesar dalam RAPBN 2026 didominasi oleh lembaga yang menangani program prioritas pemerintah di bidang gizi, pertahanan, keamanan, infrastruktur, dan pendidikan.