BNN dan Tim Gabungan Gagalkan Penyitaan 2 Ton Sabu, Terbesar Sejarah Indonesia

4
Para tersangka yang diamankan karena menyelundupkan narkotika jenis sabu seberat 2 ton di perairan Kepri, Senin (26/5/2025) (Foto: TNI AL)
Para tersangka yang diamankan karena menyelundupkan narkotika jenis sabu seberat 2 ton di perairan Kepri, Senin (26/5/2025) (Foto: TNI AL)

BeritaYogya.com – Anggota Komisi III DPR Martin Tumbelaka memberikan apresiasi tinggi atas keberhasilan Badan Narkotika Nasional (BNN) bersama tim gabungan TNI-Polri yang berhasil menggagalkan penyelundupan 2 ton sabu di perairan Karimun, Kepulauan Riau. Martin menegaskan bahwa pemberantasan narkotika harus terus ditingkatkan mengingat dampak buruknya yang dapat merusak generasi bangsa.

“Pemberantasan narkoba merupakan salah satu prioritas utama dalam program ASTA CITA Presiden Prabowo Subianto dan harus menjadi fokus aparat penegak hukum,” ujar Martin dalam keterangannya, Selasa (27/5/2025).

Dukungan serupa disampaikan Wakil Ketua Komisi III DPR Dede Indra Permana Soediro yang mengapresiasi kerja keras tim gabungan dalam mengungkap kasus ini. Ia mendorong agar proses hukum dilakukan secara cermat dan profesional. “Kami berharap pelaku dapat dijerat dengan hukuman maksimal sebagai efek jera,” tegas Dede saat berada di Batam, Senin (26/5/2025).

Operasi penggagalan ini merupakan hasil kolaborasi BNN, Bea Cukai, TNI AL, dan Polri yang berhasil menyita sabu seberat 2 ton di perairan Batam—penyitaan terbesar dalam sejarah Indonesia. Sebanyak enam tersangka, terdiri dari empat WNI dan dua warga Thailand, telah ditangkap terkait kasus ini.

Kasus ini terungkap pada Kamis (22/5/2025) sekitar pukul 15.30 WIB setelah tim intelijen menerima informasi adanya kapal mencurigakan. Tim kemudian menghentikan Kapal Motor Sea Dragon Tarawa dan menemukan 67 kardus berisi 2.000 bungkus sabu yang disembunyikan dalam kemasan teh Guanyinwang dan tangki bahan bakar kapal.

Keberhasilan ini menjadi bukti keseriusan pemerintah dalam memerangi peredaran narkotika sekaligus peringatan keras bagi sindikat narkoba internasional yang mencoba menjadikan Indonesia sebagai target pasar.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini