BeritaYogya.com – Rosan Perkasa Roeslani, CEO Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), tengah menginisiasi kemitraan strategis dengan BlackRock, perusahaan manajemen aset terbesar dunia asal Amerika Serikat. Dalam unggahan Instagram @rosanroeslani pada Rabu (14/5/2025), Rosan menekankan potensi sinergi antara agenda pembangunan Indonesia dengan keahlian BlackRock dalam pengelolaan aset kelas global, pembiayaan transisi energi, dan pengembangan infrastruktur digital.
BlackRock, yang didirikan pada 1988 oleh delapan profesional termasuk Larry Fink dan Robert Kapito, telah berevolusi menjadi raksasa keuangan dengan aset kelolaan mencapai US
$11,6 triliun (Rp190.414 triliun) per 2024. Pencapaian ini didorong arus masuk modal 641 miliar dan pendapatan operasional US$20 miliar yang tumbuh 23% year-on-year. Inovasi platform Aladdin—sistem terintegrasi manajemen risiko dan portofolio—serta serangkaian akuisisi strategis seperti Merrill Lynch Investment Management (2006) dan Barclays Global Investors (2009) memperkuat dominasinya di 24 negara.
Kepemimpinan BlackRock diisi para eksekutif berpengalaman seperti CEO Laurence Fink, Presiden Rob Kapito, dan CIO ETF Samara Cohen. Kemitraan dengan BPI Danantara ini diproyeksikan membuka akses Indonesia terhadap jaringan global BlackRock, khususnya dalam pembiayaan proyek infrastruktur dan energi hijau. Langkah ini sejalan dengan visi BlackRock untuk ekspansi di Asia Pasifik, yang dipimpin Susan Chan, di tengah pertumbuhan pasar modal regional.
Kolaborasi ini berpotensi menjadi terobosan signifikan bagi Indonesia untuk menarik investasi skala global, sekaligus ujian bagi BPI Danantara dalam mengelola kemitraan setara dengan raksasa keuangan beraset triliunan dolar.