Dr. Raden Stevanus Tekankan Penguatan Mitigasi Kebakaran: Edukasi, Sarana, dan Kolaborasi Jadi Kunci

15
Dr. Raden Stevanus Christian Handoko S.Kom., M.M bersama Anggota Damkar

BeritaYogya.Com – Dr. Raden Stevanus Tekankan Penguatan Mitigasi Kebakaran: Edukasi, Sarana, dan Kolaborasi Jadi Kunci

Angka kebakaran di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dalam beberapa tahun terakhir masih tergolong tinggi, lebih dari 300 kasus kebakaran terjadi di DIY. Menyikapi kondisi tersebut, Dr. Raden Stevanus Christian Handoko, S.Kom., M.M selaku anggota Komisi A DPRD DIY melakukan kunjungan kerja ke Kantor Pemadam Kebakaran Kabupaten Bantul (29 September 2025) dan Pos Pemadam Kebakaran Kapanewon Sedayu (1 Oktober 2025) untuk melakukan monitoring dan mendengarkan informasi langsung dari petugas Damkar terkait berbagai hal termasuk kebutuhan di lapangan.

Dr. Raden Stevanus menegaskan bahwa masalah kebakaran bukan hanya soal pemadaman, tetapi juga menyangkut kesadaran bersama untuk melakukan mitigasi.

“Kita perlu bergerak secara kolektif. Mitigasi bukan hanya urusan Damkar atau pemerintah, tetapi juga masyarakat, dunia usaha, dan seluruh pemangku kepentingan,” tegasnya.

Kebakaran seringkali terjadi karena faktor kelalaian, seperti instalasi listrik yang tidak aman, penggunaan kompor tanpa pengawasan, atau kurangnya pemahaman mengenai potensi sumber api. Oleh karena itu, edukasi pencegahan menjadi kunci utama.

“kampanye edukasi dilakukan secara masif, baik melalui tatap muka di tingkat desa dan komunitas, maupun melalui pemanfaatan kanal digital”, ungkap Dr. Raden Stevanus.

“Dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami, masyarakat diharapkan lebih sadar dan mampu mengambil langkah preventif dalam kehidupan sehari-hari”, ujar Dr. Raden Stevanus.

“Selain pencegahan, masyarakat juga perlu memahami langkah penanganan awal kebakaran. Sosialisasi mengenai penggunaan APAR (Alat Pemadam Api Ringan), cara evakuasi yang benar, hingga prosedur menghubungi Damkar harus disebarkan lebih luas”, ungkap Dr. Raden Stevanus.

“Generasi muda menjadi sasaran penting edukasi ini. Pemanfaatan media sosial, video edukasi, hingga aplikasi digital dianggap efektif untuk membangun budaya tanggap darurat sejak dini”, ujar Dr. Raden Stevanus.

“Dengan cara ini, pengetahuan tidak hanya dimiliki oleh petugas, tetapi juga melekat di masyarakat sebagai bekal menghadapi kondisi darurat”, Kata Dr. Raden Stevanus.

Dr. Raden Stevanus Christian Handoko S.Kom., M.M bersama Anggota Komisi A DPRD DIY dan Anggota Damkar

Komisi A menemukan bahwa sarana prasarana pemadam kebakaran di DIY masih belum ideal. Beberapa armada sudah berusia lama dan memerlukan peremajaan, sementara kebutuhan peralatan modern untuk mendukung pemadaman di medan sulit juga semakin mendesak.

Hal ini menuntut adanya peningkatan alokasi anggaran secara signifikan agar operasional Damkar tidak hanya bersifat reaktif, tetapi juga preventif. Dengan fasilitas yang memadai, personel Damkar dapat bergerak lebih cepat dan efisien saat menghadapi kebakaran.

Petugas Damkar berada di garis depan dengan risiko tinggi, menghadapi api, asap, dan kondisi darurat yang seringkali membahayakan nyawa. Oleh karena itu, Komisi A menekankan bahwa kesejahteraan personel Damkar harus mendapat perhatian khusus.

“Kesejahteraan tidak hanya berupa insentif finansial, tetapi juga jaminan kesehatan, asuransi, pelatihan berkelanjutan, serta perlindungan hukum. Dengan dukungan ini, personel Damkar akan lebih siap secara fisik maupun mental dalam melaksanakan tugas kemanusiaan mereka”, ungkap Dr. Raden Stevanus.

Keberadaan hidran sangat menentukan kecepatan pemadaman. Namun saat ini, jumlah hidran di DIY masih terbatas dan distribusinya belum merata. Beberapa kawasan padat penduduk bahkan tidak memiliki hidran yang bisa diakses dengan cepat.

Komisi A mendorong agar dilakukan pengecekan berkala terhadap hidran-hidran yang ada untuk memastikan fungsinya optimal. Selain itu, penambahan titik hidran di lokasi strategis seperti permukiman padat, pasar, dan kawasan publik harus menjadi prioritas agar akses air lebih cepat tersedia saat terjadi kebakaran.

Dr. Raden Stevanus mengajak seluruh lapisan masyarakat, pemerintah daerah, dunia usaha, dan komunitas untuk bersinergi dalam memperkuat mitigasi kebakaran.

“Kebakaran bukan sekadar musibah, melainkan tantangan yang bisa diminimalkan jika kita memiliki kesadaran, kesiapsiagaan, dan sarana yang memadai. Mari bergerak bersama untuk mewujudkan DIY yang lebih aman,” pungkas Dr. Raden Stevanus.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini