BeritaYogya.com – Indonesia berencana memulai ekspor telur ayam ke Amerika Serikat pada Agustus 2025, namun rencana ini menghadapi tantangan dengan kebijakan tarif impor tinggi sebesar 32 persen yang akan diberlakukan oleh pemerintahan Presiden AS Donald Trump mulai 1 Agustus 2025.
Meskipun demikian, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Agung Suganda, menyatakan optimisme bahwa ekspor tetap dapat berjalan mengingat volume pengiriman awal yang masih relatif kecil.
Agung menegaskan bahwa Indonesia akan memprioritaskan pasar global yang sudah established seperti Oman, Uni Emirat Arab, Qatar, Kuwait, dan Bahrain, sambil terus melakukan negosiasi resiprokal dengan otoritas AS.
Persiapan teknis juga terus dilakukan, termasuk uji coba pengiriman yang memerlukan waktu sekitar 45 hari dari Indonesia ke Amerika, dengan fokus pada menjaga kualitas telur selama proses pengiriman yang panjang.
Kendala utama yang dihadapi adalah risiko kerusakan telur selama pengiriman dan dampak tarif impor yang tinggi terhadap daya saing harga. Pemerintah Indonesia terus mempersiapkan berbagai strategi untuk mengatasi tantangan ini, termasuk memastikan hanya telur dengan kualitas terbaik yang diekspor dan melanjutkan diplomasi perdagangan untuk menegosiasikan kondisi yang lebih menguntungkan.