BeritaYogya.com – Pemerintah Provinsi Jawa Barat di bawah kepemimpinan Gubernur Dedi Mulyadi (KDM) terus memperkuat komitmennya dalam menertibkan bangunan liar yang dinilai merusak lingkungan dan berpotensi menimbulkan bencana. Langkah strategis ini merupakan bagian dari upaya mengembalikan fungsi lahan agar tetap produktif dan seimbang dengan alam, sekaligus mewujudkan visi Jawa Barat Istimewa.
Salah satu operasi penertiban dilakukan di bantaran Kali Sepak Gabus, Desa Srijaya, Kecamatan Tambun Utara, Bekasi, dimana sekitar 100 bangunan liar yang menyebabkan penyempitan aliran kali berhasil ditertibkan. Pasca-penertiban, Pemprov Jabar langsung melakukan pengerukan dan pendalaman kali untuk memperlancar aliran air dan mengurangi risiko banjir. Pemilik bangunan yang terdampak menerima kompensasi uang ganti rugi yang dapat dimanfaatkan untuk membangun di lokasi yang sesuai aturan.
Tidak hanya di Bekasi, penertiban serupa juga dilaksanakan di kawasan wisata Ciater, Kabupaten Subang, dimana ratusan warung liar ditertibkan untuk mengembalikan fungsi lahan sebagai perkebunan produktif yang dikelola PT Perkebunan Nusantara dan Dinas Bina Marga. Pemprov Jabar menyiapkan lokasi relokasi dan memberikan kompensasi kepada pedagang agar kegiatan ekonomi masyarakat tetap berjalan tanpa mengorbankan kelestarian lingkungan.
Melalui berbagai aksi penertiban ini, Gubernur Dedi Mulyadi menegaskan bahwa pembangunan Jawa Barat tidak hanya berfokus pada aspek fisik, tetapi juga menjaga keseimbangan alam dan keberlanjutan lahan. Langkah-langkah konkret ini diharapkan dapat menciptakan Jawa Barat yang aman dari bencana sekaligus produktif secara ekonomi.
