BeritaYogya.com – Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, mendesak Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI untuk memperjuangkan aspirasi warga mengenai penanganan banjir rob di pesisir utara (Pantura). Ia menyoroti urgensi pembangunan tanggul laut raksasa (giant sea wall) sebagai solusi jangka panjang.
Hal ini diungkapkannya dalam rapat kerja dengan Komite II DPD RI pada Kamis (3/7/2025) di Kantor Gubernur, yang bertujuan mengawasi undang-undang perumahan dan menampung keluhan korban banjir.
Luthfi menggambarkan penderitaan warganya dengan menyatakan bahwa proyek tanggul laut raksasa baru berjalan di Demak, sementara wilayah lain yang terdampak belum menerima penanganan serupa.
Di hadapan perwakilan berbagai kementerian dan kepala daerah, ia menyuarakan harapannya agar pembangunan tanggul tersebut dapat dipercepat dan cakupannya diperluas.
Menurut Luthfi, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah berupaya mengatasi dampak rob melalui berbagai cara, termasuk menyediakan pompa air, rumah apung, layanan kesehatan, dan bantuan pendidikan.
Pemprov juga telah merencanakan perluasan tanggul laut hibrida sejauh 20–30 km dari Demak hingga Jepara. Selain itu, dilakukan penanaman 1,5 juta mangrove selama tahun 2025 dan mendorong pemerintah daerah untuk beralih ke sistem penyediaan air minum dari air permukaan guna mengurangi penyedotan air tanah.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Komite II DPD RI, Abdul Kholik, berkomitmen untuk mengawal aspirasi ini dan menjadikannya sebagai prioritas nasional. Ia menyatakan bahwa usulan seperti pembangunan kolam retensi, penguatan infrastruktur pantai, dan perluasan tanggul laut raksasa akan menjadi agenda bersama yang didorong ke pemerintah pusat.
Perwakilan warga terdampak dari Sayung, Demak, Muhammad Abdul Qodir, menyuarakan harapannya agar aspirasi masyarakat tidak hanya didengarkan, tetapi segera diwujudkan menjadi tindakan nyata yang memberikan hasil konkret bagi mereka.
