BeritaYogya.com – Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengungkapkan bahwa realisasi belanja daerah hingga Juli 2025 baru mencapai 37 persen, atau senilai Rp 30,95 triliun, dari total Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang berjumlah Rp 91,34 triliun.
Dalam konferensi pers APBD DKI Jakarta Periode Juli 2025 di Balai Kota pada Selasa (27/8/2025), Pramono menjelaskan bahwa kondisi ini merupakan pola yang kerap terjadi dalam pemerintahan, di mana penyerapan anggaran cenderung terkonsentrasi pada akhir tahun.
Pramono menyebutkan bahwa Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) tercatat sebesar Rp 18,56 triliun, sementara surplus mencapai Rp 14,67 triliun. Menurutnya, rendahnya realisasi belanja disebabkan oleh kebiasaan penyelesaian anggaran yang menumpuk pada bulan November dan Desember.
Pola ini juga berdampak pada proses tender dan pengadaan barang dan jasa yang sering kali dilakukan secara terburu-buru, sehingga berpotensi mempengaruhi kualitas pelaksanaannya.
Meskipun penerimaan pajak daerah menunjukkan kinerja yang sangat baik dengan capaian 14-15 persen di atas target nasional, perilaku belanja masih perlu diperbaiki.
Pramono menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi dan perbaikan ke depan untuk mengoptimalkan realisasi belanja daerah, sehingga anggaran dapat diserap lebih merata dan efisien sepanjang tahun.