
BeritaYogya.com – Ibu Kota Nusantara (IKN) kembali menunjukkan perannya di panggung global dengan menjadi tuan rumah pertemuan tinggi antara The 16th Council of University Presidents of Thailand (CUPT) dan Conference of Rectors of Indonesian State Universities (CRISU). Acara bergengsi ini dihadiri lebih dari 200 pemimpin pendidikan tinggi, termasuk rektor, dekan, dan akademisi dari 65 universitas di Indonesia dan Thailand.
Forum ini mengusung tema yang sangat relevan dengan tantangan global saat ini, yaitu “Collaborative Innovation for Impact: Strengthening Food Security and Industrial Downstreaming Through Higher Education Partnerships”. Inti pembahasannya berfokus pada peran strategis universitas dalam mencari solusi untuk isu ketahanan pangan, hilirisasi industri, serta pembangunan kota berkelanjutan.
Ketua CUPT, Wilert Puriwat, mengungkapkan bahwa IKN memberikan inspirasi besar dan disebutnya sebagai role model global, khususnya dalam penerapan konsep forest city atau kota hutan. Ia menekankan bahwa visi dan langkah-langkah pembangunan IKN dapat menjadi bahan pembelajaran dan pengembangan melalui kolaborasi akademik.
Pernyataan tersebut diperkuat oleh Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, yang menyatakan bahwa IKN berfungsi sebagai living laboratory atau laboratorium hidup. Di tempat ini, berbagai ide dan konsep baru dapat diuji coba, terutama yang berkaitan dengan ketahanan pangan dan hilirisasi industri. Basuki juga menegaskan bahwa dengan prioritas pendidikan dari Presiden, IKN diharapkan menjadi pusat penggerak ekonomi berbasis pengetahuan.
Sebagai bentuk nyata dari komitmen ini, forum CUPT-CRISU ditutup dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara sejumlah universitas dari Indonesia dan Thailand. Kesepakatan ini membuka peluang bagi kerja sama riset, pertukaran pelajar, dan berbagai program kolaborasi lain yang bertujuan mempercepat pembangunan berkelanjutan di kedua negara.
Keberhasilan penyelenggaraan forum ini semakin menegaskan posisi IKN sebagai World Class City for All. IKN tidak hanya dibangun untuk kepentingan Indonesia, tetapi juga sebagai simbol kolaborasi global yang terbuka bagi pertemuan berbagai ide, inovasi, dan kerja sama internasional untuk menciptakan masa depan yang lebih baik. Melalui even semacam ini, IKN tidak hanya membangun infrastruktur fisik, tetapi juga membangun fondasi pengetahuan dan jaringan global yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis inovasi.