
BeritaYogya.com – Israel melancarkan serangan darat besar-besaran ke Gaza City. Serangan ini disebut Menteri Pertahanan Israel Israel Katz telah mengubah Gaza menjadi lautan api. Pasukan darat Israel terus bergerak makin dalam ke jantung kota Gaza. Diperkirakan 3.000 kombatan Hamas masih berada di kota tersebut.
Di saat yang sama, setidaknya 40 orang dilaporkan tewas dalam jam-jam awal serangan ini. Banyak warga sipil yang terjebak di bawah puing-puing bangunan. Israel kembali meminta warga sipil untuk mengungsi ke selatan. Ribuan orang pun bergegas meninggalkan rumah mereka dengan berbagai cara.
Di tengah situasi yang mencekam, Amerika Serikat menyatakan dukungannya terhadap Israel. Namun, beberapa sekutu lama Israel seperti Uni Eropa justru berencana menjatuhkan sanksi baru. Inggris juga mengecam serangan tersebut dan menuntut gencatan senjata.
Sementara itu, PBB menuduh Israel melakukan pengusiran massal tanpa menjamin kebutuhan dasar warga sipil. Komandan militer Israel sendiri menilai operasi ini berisiko tinggi. Keluarga sandera pun berkumpul di depan rumah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menuntut hal yang sama, yaitu gencatan senjata.