Ketua Pengadilan Tinggi Yogyakarta Pamit Purnabakti Setelah 41 Tahun Mengabdi

16
Memasuki masa purnabakti usai mengabdi selama 41 tahun 1 bulan di dunia peradilan, Ketua Pengadilan Tinggi Yogyakarta Setyawan Hartono menemui Gubernur dan Wakil Gubernur DIY untuk berpamitan pada Senin (5/5/2025) di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta. (Foto: Humas Pemda DIY)
Memasuki masa purnabakti usai mengabdi selama 41 tahun 1 bulan di dunia peradilan, Ketua Pengadilan Tinggi Yogyakarta Setyawan Hartono menemui Gubernur dan Wakil Gubernur DIY untuk berpamitan pada Senin (5/5/2025) di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta. (Foto: Humas Pemda DIY)

BeritaYogya.com – Setyawan Hartono resmi mengakhiri masa tugasnya di dunia peradilan setelah 41 tahun 1 bulan mengabdi. Sebagai bagian dari perpisahannya, Ketua Pengadilan Tinggi Yogyakarta itu menemui Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Wakil Gubernur KGPAA Paku Alam X di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Senin (5/5/2025). Ia menjabat sebagai Ketua Pengadilan Tinggi Yogyakarta selama 2 tahun 8 bulan.

Dalam kunjungan tersebut, Setyawan disambut terlebih dahulu oleh Sri Sultan di Gedhong Wilis, kemudian oleh Sri Paduka di Gedhong Pare Anom. Keduanya menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas dedikasi yang telah diberikan Setyawan selama bertugas di Yogyakarta.

“Atas nama pribadi dan Pemda, saya ucapkan terima kasih dan mohon maaf jika selama ini ada sikap maupun ucapan yang kurang berkenan,” ujar Sri Paduka.

Setyawan mengaku banyak belajar selama bertugas di Yogyakarta, khususnya dari figur Sri Sultan yang ia anggap sebagai sosok senior penuh kebijaksanaan. Ia juga menyampaikan bahwa penegakan hukum di Yogyakarta berjalan dengan baik, berkat kultur masyarakatnya yang menjunjung nilai-nilai hukum.

“Penegakan hukum di Yogyakarta bisa berjalan dengan baik karena masyarakatnya juga tertib dan memiliki budaya yang mendukung,” ucapnya.

Meski begitu, Setyawan menyatakan ada hal yang masih menjadi pekerjaan rumah selama masa jabatannya, yaitu peningkatan kelas Pengadilan Negeri Yogyakarta dari Kelas IA ke Kelas IA Khusus. Ia berharap pemerintah daerah bisa mendukung upaya tersebut, terutama bagi ketua pengadilan yang akan menggantikannya.

“Saya juga belum berhasil membawa WBK ke WBBM. Semoga ke depan bisa tercapai,” ujarnya, merujuk pada capaian zona integritas.

Memasuki masa purnabakti, Setyawan mengungkapkan rencananya untuk menjalani hari-hari dengan kegiatan santai namun tetap bermanfaat bagi masyarakat. Ia menyebut ingin menjalani kegiatan seperti berkebun, bersepeda, dan berkontribusi melalui kegiatan sosial di lingkungan sekitar.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini