Mengulik Sejarah Jajanan Pasar Kue Putu yang Mulai Ditinggalkan

8
Kue Putu (Foto: Google)
Kue Putu (Foto: Google)

BeritaYogya.com – Kue putu, salah satu jajanan pasar legendaris, mulai kehilangan pamor di tengah derasnya arus kuliner modern. Dengan bentuknya yang khas—kue beras kukus yang diisi gula merah dan disajikan dengan kelapa parut—putu dulunya menjadi camilan favorit di berbagai pasar tradisional di Indonesia. Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan tren kuliner baru, banyak generasi muda yang belum mengenal atau bahkan melupakan kelezatan jajanan tradisional ini.

Sejarah kue putu berakar pada tradisi kuliner Jawa, meski kini telah menjadi jajanan yang tersebar di berbagai daerah. Kue ini dikenal dengan berbagai nama, seperti putu mayang di Bali atau putu bambu di beberapa wilayah lainnya. Secara tradisional, pembuatan putu menggunakan alat khusus berupa bambu yang dikukus, memberi cita rasa khas yang sulit ditemukan pada jajanan lainnya. Tak hanya menjadi camilan, kue putu juga sering dijadikan bagian dari perayaan dan upacara adat.

Namun, kini kue putu mulai tersisih oleh jajanan-jajanan modern yang lebih praktis dan mudah ditemukan. Padahal, rasa manisnya yang berpadu dengan kelapa parut gurih serta tekstur lembut yang kenyal, membuat kue ini memiliki daya tarik tersendiri. Selain itu, bahan baku yang digunakan, seperti beras ketan dan gula merah, sangat alami dan tradisional.

Seiring berjalannya waktu, sedikit demi sedikit pedagang kue putu semakin jarang dijumpai, terutama di pasar-pasar besar atau kawasan perkotaan. Perubahan gaya hidup yang semakin serba cepat dan praktis menyebabkan banyak orang beralih ke jajanan yang lebih mudah didapatkan, mengakibatkan kue putu mulai terlupakan. Ditambah dengan munculnya inovasi jajanan modern yang menarik perhatian generasi muda, tak heran jika kue putu mulai sulit ditemukan.

Meski demikian, beberapa komunitas kuliner dan pengusaha kecil berusaha menjaga eksistensi kue putu dengan memodernisasi cara penyajiannya dan memasarkan produk ini lewat platform daring. Harapan tetap ada untuk melestarikan jajanan pasar ini, agar generasi mendatang dapat menikmati kue putu yang penuh sejarah dan cita rasa tradisional.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini