Menko PMK: Perlu Pengaturan Bijak untuk Penggunaan AI, Khususnya bagi Anak

7
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno (Foto: Tangkapan Layar)
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno (Foto: Tangkapan Layar)

BeritaYogya.com – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menyoroti dampak kecerdasan buatan (AI) yang tidak hanya mempermudah pekerjaan, tetapi juga berpotensi memanjakan penggunanya, termasuk anak-anak. Dalam pernyataannya di Jakarta pada Senin (19/5/2025), Pratikno menegaskan bahwa pemerintah tidak boleh bersikap netral terhadap perkembangan teknologi ini, mengingat kemudahan akses AI bagi semua kalangan.

“Setiap teknologi memiliki dua sisi: positif dan negatif. Dalam konteks pendidikan, misalnya, AI bisa membuat anak-anak terbiasa dengan kemudahan instan, yang berpotensi mengurangi daya kritis dan kreativitas,” ujar Pratikno.

Meski mengakui peran AI dalam meningkatkan produktivitas masyarakat, Menko PMK menekankan pentingnya regulasi dan pemahaman bijak dalam pemanfaatannya. Pemerintah, menurutnya, berupaya memberikan edukasi kepada masyarakat tentang penggunaan AI yang bertanggung jawab, khususnya dalam pengasuhan anak.

“Kita perlu memastikan AI digunakan untuk mendorong produktivitas, bukan malah membuat ketergantungan atau menghambat perkembangan kemampuan dasar,” tambahnya. Pratikno juga menyatakan perlunya kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat untuk menciptakan pedoman penggunaan AI yang seimbang, terutama bagi generasi muda.

Pernyataan ini muncul seiring maraknya integrasi AI dalam kehidupan sehari-hari, termasuk di sektor pendidikan. Pratikno menegaskan bahwa pendekatan regulasi harus bijak—tidak menghambat inovasi, tetapi juga melindungi pengguna, terutama anak-anak, dari dampak negatifnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini