Negara Ambil Alih Pengelolaan Logam Tanah Jarang, Bahlil: Tak Lagi untuk Umum

2
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia (Foto: Istimewa)

BeritaYogya.com – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengumumkan perubahan kebijakan signifikan dalam pengelolaan logam tanah jarang di Indonesia. Ke depan, pengelolaan komoditas strategis ini tidak lagi dibuka untuk investasi umum, tetapi akan dikelola secara langsung oleh negara melalui Badan Industri Mineral yang baru dibentuk.

Bahlil menegaskan bahwa kebijakan ini diambil mengingat nilai ekonomi logam tanah jarang yang sangat tinggi dan memerlukan tata kelola khusus. Badan Industri Mineral akan berfokus pada penelitian dan pengembangan industri untuk menciptakan nilai tambah maksimal dari sumber daya mineral tersebut.

Dengan pembagian tugas yang baru, Kementerian ESDM akan berkonsentrasi pada penyediaan bahan baku, sementara Badan Industri Mineral akan menentukan produk akhir yang dihasilkan. Kebijakan ini merupakan bagian dari strategi hilirisasi sumber daya mineral Indonesia yang menyasar kebutuhan global atas energi bersih dan teknologi baterai.

Sebagai langkah implementasi, Presiden Prabowo Subianto telah melantik Menteri Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Brian Yuliarto sebagai Kepala Badan Industri Mineral yang pertama. Pembentukan badan ini menandai babak baru dalam pengelolaan sumber daya mineral strategis Indonesia, termasuk nikel, bauksit, tembaga, dan logam tanah jarang.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini