Prabowo Perkuat Kemitraan Strategis dengan Brasil dalam Kunjungan ke Brasilia

3
Presiden Prabowo Subianto saat bertemu dengan Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva di Istana Planalto, Brasilia, pada Rabu (9/7/2025). (Dok. Sekretariat Presiden )
Presiden Prabowo Subianto saat bertemu dengan Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva di Istana Planalto, Brasilia, pada Rabu (9/7/2025). (Dok. Sekretariat Presiden )

BeritaYogya.com – Presiden Prabowo Subianto melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva di Istana Planalto, Brasilia, pada Rabu (9/7/2025). Kunjungan kenegaraan ini didampingi sejumlah menteri kabinet, termasuk Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Perdagangan Budi Santoso, Menteri Pendidikan Tinggi Brian Yuliarto, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

Pertemuan kedua pemimpin negara ini merupakan bagian dari kunjungan lanjutan setelah keikutsertaan Indonesia dalam KTT BRICS ke-17 di Rio de Janeiro. Menurut pernyataan Sekretaris untuk Asia dan Pasifik Kementerian Luar Negeri Brasil Susan Kleebank, pertemuan ini bertujuan mempertegas kemitraan strategis antara kedua negara yang telah terjalin sejak 2008.

Agenda pembahasan mencakup berbagai isu strategis seperti ketahanan pangan, energi terbarukan, bioenergi, pertahanan, dan pendidikan. Selain itu, kedua pihak juga akan mendiskusikan isu multilateral termasuk perlindungan hutan, perubahan iklim, reformasi tata kelola global, dan perdamaian di Timur Tengah.

Susan Kleebank menyoroti potensi besar perluasan ekspor Brasil ke Indonesia, khususnya untuk produk makanan seperti daging sapi dan unggas, serta produk industri pertahanan dan pesawat terbang. Data tahun 2024 menunjukkan nilai perdagangan bilateral mencapai 6,34 miliar dolar AS, dengan ekspor Brasil ke Indonesia sebesar 4,46 miliar dolar AS dan impor sebesar 1,87 miliar dolar AS.

Investasi timbal balik antara kedua negara juga menunjukkan tren positif, dengan perusahaan Brasil beroperasi di sektor pertambangan di Indonesia, sementara investasi Indonesia di Brasil terkonsentrasi di sektor gula, kertas dan pulp, tembakau, dan tekstil. Pertemuan ini diharapkan dapat menghasilkan kemajuan konkret dalam akses pasar, keamanan lingkungan, energi terbarukan, biofuel, pertahanan, dan pendidikan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini