Presiden Macron Kecam Keras Video Penyanderaan Terbaru Hamas

2
Presiden Perancis Emmanuel Macron (Foto: Istimewa)
Presiden Perancis Emmanuel Macron (Foto: Istimewa)

BeritaYogya.com – Presiden Perancis Emmanuel Macron mengutuk keras video terbaru yang dirilis Hamas yang memperlihatkan dua sandera Israel, Rom Braslavski dan Evyatar David, dalam kondisi fisik yang sangat lemah dan kekurangan gizi. Macron menyebut video tersebut sebagai bentuk “ketidakmanusiawian tanpa batas” dan menegaskan bahwa kekejaman semacam itulah yang diwakili oleh Hamas.

Kedua sandera tersebut ditawan sejak serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023. Dalam salah satu adegan video, Evyatar David terlihat menggali apa yang tampak seperti kuburannya sendiri, sebuah adegan yang memicu kecaman luas dari komunitas internasional.

Meski mengecam Hamas, Macron tetap berkomitmen pada solusi dua negara. Ia menegaskan bahwa Perancis akan mengakui negara Palestina pada September 2025, dengan syarat bahwa Hamas tidak memiliki peran dalam pemerintahan Gaza pascakonflik. Macron juga mendesak demiliterisasi total Hamas serta pengakuan terhadap Israel oleh negara Palestina.

Selain Macron, sejumlah pemimpin internasional seperti Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Kaja Kallas dan Menteri Luar Negeri Ukraina Andriy Sybiga juga mengutuk video tersebut dan mendesak pembebasan segera semua sandera yang masih ditahan.

Menurut data militer Israel, dari 251 orang yang diculik dalam serangan Oktober 2023, sebagian besar telah dibebaskan, namun 49 orang diyakini masih ditahan di Gaza, dengan 27 di antaranya dinyatakan tewas.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini