BeritaYogya.com – Dua pengemudi ojek online (ojol) di Jakarta Selatan, Dwi dan Dimas, menyatakan bahwa tuntutan yang akan disampaikan dalam demo 179 Ojol pada Rabu (17/9/2025) tidak realistis dan terlalu berat. Mereka berpendapat bahwa tuntutan seperti penghapusan skema Aceng di Gojek dan Slot di Grab tidak mungkin dipenuhi karena status mereka sebagai mitra, bukan karyawan.
Menurut Dwi, program Aceng dan Slot justru menguntungkan karena dapat meningkatkan jumlah pesanan meskipun dengan tarif yang rendah. Sementara itu, Dimas tidak khawatir dengan potongan komisi sebesar 20% yang diterapkan aplikator saat ini.
Menurutnya, potongan tersebut sudah ideal karena digunakan untuk memberikan promosi kepada pelanggan dan menyediakan berbagai manfaat bagi pengemudi, seperti diskon perbaikan kendaraan dan asuransi jiwa.
Baik Dwi maupun Dimas juga melihat bahwa pelanggan lebih cenderung memilih layanan dengan tarif rendah dan diskon. Jika potongan komisi dikurangi menjadi 10%, mereka khawatir manfaat lain yang mereka nikmati saat ini akan hilang. Meskipun tidak sependapat dengan tuntutan demo, Dimas tetap menghormati aksi rekan-rekannya dan akan tetap bekerja dengan menghindari lokasi demonstrasi.