BeritaYogya.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan sejumlah strategi untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4 persen pada tahun 2026. Salah satu fokus utama adalah penguatan sektor investasi yang dinilai memiliki prospek cerah. Hal ini disampaikannya dalam Konferensi Pers RAPBN dan Nota Keuangan 2026 di Jakarta, Jumat (16/8/2025).
Sri Mulyani menekankan pentingnya sinergi dengan berbagai pihak, termasuk BPI Danantara, untuk menarik lebih banyak investasi. Pemerintah juga berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri dalam mendukung pertumbuhan daerah melalui pemberian insentif fiskal kepada pemerintah daerah yang berhasil menciptakan iklim investasi yang baik dan menjaga stabilitas inflasi.
Selain investasi, sektor ekspor juga menjadi andalan dengan memanfaatkan kesepakatan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) serta peluang dari tren ekonomi digital dan kecerdasan buatan (AI). Potensi sumber daya mineral Indonesia juga diharapkan dapat menarik minat pasar internasional.
Pemerintah menetapkan asumsi makro ekonomi untuk tahun 2026 dengan pertumbuhan ekonomi 5,4%, inflasi 2,5%, suku bunga SBN 10 tahun 6,9%, dan nilai tukar rupiah Rp16.500 per dolar AS. Dengan strategi yang komprehensif, pemerintah optimis target pertumbuhan tersebut dapat tercapai.
