BeritaYogya.com – Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, turun langsung menemui massa aksi yang berdemo di sekitar Mapolda DIY dari Jumat (29/8) sore hingga Sabtu (30/8) dini hari. Dalam pertemuan tersebut, Sultan menyatakan penghargaannya atas aspirasi yang disuarakan dan berjanji akan meneruskan tuntutan mereka kepada pemerintah pusat.
Sultan menyatakan sepakat dengan keinginan bersama untuk menumbuhkan demokratisasi, namun menekankan bahwa proses tersebut harus dilakukan dengan baik dan tanpa kekerasan, sesuai dengan karakter budaya Yogyakarta. Ia kemudian mengajak seluruh massa yang telah kelelahan untuk membubarkan diri dan pulang beristirahat pukul 1 dini hari.
Sebagai bentuk itikad baik, Sultan juga mengumumkan bahwa berdasarkan kesepakatan dengan Kapolda DIY, sebanyak 8 orang pendemo yang diamankan akan dibebaskan dan dikembalikan kepada massa. Ia berharap hal ini dapat membuka jalan bagi dialog yang berkelanjutan dan lebih terbuka di masa depan.
Di kesempatan itu, Sultan juga menyampaikan ucapan belasungkawa yang mendalam atas meninggalnya pengemudi ojek online, Affan Kurniawan, seraya mempertanyakan mengapa selalu ada korban dalam proses demokratisasi.
Sultan menawarkan diri untuk memfasilitasi dialog, baik secara langsung maupun melalui surat, dan menyampaikan aspirasi tersebut kepada pemerintah pusat. Ia menegaskan kesiapannya untuk menghibahkan tenaga dan pikirannya untuk masyarakat, asalkan disertai dengan dasar surat resmi untuk dapat didiskusikan dengan pemerintah pusat.
Sultan mengungkapkan bahwa ia baru saja kembali dari Jakarta dan langsung datang ke lokasi demo untuk mendengarkan dan memahami secara langsung apa yang terjadi di Yogyakarta.


































