
BeritaYogya.com – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah memastikan bahwa sumur minyak ilegal di Blora yang meledak dan terbakar pekan lalu telah ditutup secara permanen dengan proses penyemenan.
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jateng, Agus Sugiharto, menjelaskan bahwa langkah ini dilakukan menggunakan teknologi standar dari SKK Migas dan Pertamina untuk mencegah aktivitas lanjutan dan menjamin keamanan di lokasi.
Proses penyemenan atau sementing bertujuan memblokir sumur secara permanen sehingga tidak memungkinkan adanya eksploitasi lebih lanjut.
Agus juga menyampaikan bahwa aparat penegak hukum telah memeriksa 18 orang yang terlibat, termasuk saksi, pelaku, dan pihak pendana dalam aktivitas pengeboran ilegal ini.
Sementara itu, bantuan bagi korban ledakan telah disalurkan oleh Pemprov Jateng bersama Baznas, BPBD, dan organisasi perangkat daerah terkait. Para pengungsi diharapkan dapat segera kembali ke rumahnya setelah lokasi dinyatakan aman.
Untuk mencegah terulangnya kejadian serupa, Pemprov Jateng telah mengeluarkan surat edaran yang melarang seluruh bupati mengizinkan aktivitas pengeboran ilegal.
Selain itu, dilakukan validasi terhadap sekitar 5.000 titik sumur migas di Jateng untuk memastikan status teknis, administratif, lingkungan, dan sosial setiap sumur.
Satgas pengawasan sumur minyak ilegal juga sedang dalam proses pembentukan melalui surat keputusan gubernur dan akan melibatkan berbagai pihak terkait.

































