Taman Budaya Embung Giwangan Resmi Dibuka di Yogyakarta

4
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menandatangani prasasti penanda Taman Budaya Embung Giwangan didampingi Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo dan Wakil Wali Kota Yogyakarta Wawan Harmawan (Foto: Pemkot Yogyakarta)
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menandatangani prasasti penanda Taman Budaya Embung Giwangan didampingi Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo dan Wakil Wali Kota Yogyakarta Wawan Harmawan (Foto: Pemkot Yogyakarta)

BeritaYogya.com – Yogyakarta kini memiliki ruang publik baru yang memadukan fungsi ekologis dan kultural dengan diresmikannya Taman Budaya Embung Giwangan (TBEG) oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X pada Jumat (23/5/2025). Kawasan seluas 3,49 hektar ini menjadi bukti nyata integrasi antara konservasi air melalui embung dan ruang ekspresi budaya bagi masyarakat.

Dalam sambutannya, Sri Sultan menegaskan pentingnya pendekatan holistik dalam pembangunan perkotaan. Beliau menyatakan bahwa masa depan sebuah kota tidak hanya ditentukan oleh pembangunan fisik, tetapi juga oleh keseimbangan ekologi dan pelestarian budaya. “Kedua aspek ini harus saling mendukung dalam kehidupan sehari-hari masyarakat,” ujar Sultan. TBEG dirancang menjadi pusat aktivitas warga yang menghubungkan pelestarian seni tradisi dengan kegiatan rekreasi, sekaligus berfungsi sebagai penyimpan air dan pengendali banjir.

Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo menjelaskan bahwa pembangunan TBEG telah berlangsung secara bertahap sejak 2019 dengan dukungan dana dari berbagai sumber, termasuk Dana Keistimewaan dan APBD Kota Yogyakarta. Kawasan ini dikelola oleh UPT Pengelolaan Taman Budaya Dinas Kebudayaan dengan pola BLUD (Badan Layanan Umum Daerah).

TBEG menampilkan arsitektur Indisch klasik yang selaras dengan karakter kawasan cagar budaya di sekitarnya, seperti Kotagede, Keraton Yogyakarta, dan Kadipaten Pakualaman. Fasilitas yang tersedia meliputi embung sebagai pengendali banjir, jogging track, amphiteater berkapasitas 538 penonton, gedung pertunjukan budaya, serta berbagai fasilitas pendukung lainnya.

Hasto Wardoyo mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menghidupkan ruang publik ini sebagai pusat kreativitas dan pelestarian budaya yang berkelanjutan. Peresmian TBEG tidak hanya menjadi momen penting bagi Kota Yogyakarta, tetapi juga menandai dimulainya babak baru dalam mengharmonisasikan alam dan budaya untuk kesejahteraan masyarakat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini