Tawarkan Uang Saku di Atas LPDP, Beasiswa Patriot Ajak Mahasiswa Majukan Daerah Transmigrasi

8
Ilustrasi Belajar (Foto: Istimewa)
Ilustrasi Belajar (Foto: Istimewa)

BeritaYogya.com – Kementerian Transmigrasi akan meluncurkan sebuah program beasiswa baru bernama “Beasiswa Patriot” yang dijadwalkan untuk dimulai pada tahun 2026. Program ini dirancang sebagai sebuah kolaborasi dengan perguruan tinggi terbaik di Indonesia untuk mengajak mahasiswa terpilih melanjutkan studi mereka secara langsung di kawasan-kawasan transmigrasi.

Menteri Transmigrasi, Iftitah Sulaiman, mengungkapkan bahwa salah satu daya tarik utama dari beasiswa ini adalah besaran uang saku yang akan diterima oleh pesertanya. Ia secara spesifik meminta agar nominal uang saku tersebut ditetapkan lebih tinggi dari yang diterima oleh penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan. “Walaupun mungkin lebih Rp 100 ribu, yang penting jangan sama dengan LPDP,” kata Iftitah saat melepas Tim Ekspedisi Patriot Unpad di Jatinangor, Jumat (22/8/2025).

Pada tahap awal, beasiswa ini akan difokuskan untuk mahasiswa jenjang S2, namun akan dikembangkan hingga jenjang S3 di kemudian hari. Para penerima beasiswa nantinya akan menjalani perkuliahan selama kurang lebih tiga semester di lokasi transmigrasi, yang diharapkan dapat menjadi sebuah “laboratorium hidup”. Iftitah menekankan bahwa tujuannya adalah agar mahasiswa tidak hanya pandai secara teori, tetapi juga mampu mengaplikasikan ilmunya secara nyata di lapangan.

Meskipun belajar di daerah, para mahasiswa akan tetap terdaftar di perguruan tinggi asal mereka masing-masing. Pemerintah akan memfasilitasi kegiatan belajar dengan menyediakan sarana seperti bangunan modular dan koneksi internet terbaik di lokasi.

Program beasiswa ini merupakan bagian dari program besar Transmigrasi Patriot. Sebagai langkah awal, kementerian telah mengirimkan Tim Ekspedisi Patriot (TEP) yang terdiri dari dosen, mahasiswa, dan alumni universitas untuk menelusuri serta memetakan potensi di 154 kawasan transmigrasi, baik di sektor pertanian, kelautan, pariwisata, maupun lainnya. Data yang terkumpul dari tim pendahulu inilah yang akan menjadi dasar bagi Kementerian Transmigrasi untuk menindaklanjuti pengembangan kawasan tersebut.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini