BeritaYogya.com – Universitas Indonesia (UI) secara resmi meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia setelah mengundang akademisi asal Amerika Serikat, Peter Berkowitz, yang dikenal memiliki pandangan pro-Israel, sebagai pembicara dalam kegiatan Pengenalan Sistem Akademik Universitas (PSAU) Program Pascasarjana 2025.
Direktur Humas, Media, Pemerintah, dan Internasional UI, Arie Afriansyah, menyatakan permintaan maaf ini disampaikan atas kekhilafan dan kurang cermatnya proses pengecekan latar belakang pembicara, yang menuai kritik tajam dari warganet yang menilai langkah UI dianggap mendukung tindakan genosida di Gaza.
UI menegaskan kembali komitmen dan konsistensinya dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina dan menolak segala bentuk penjajahan, sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar 1945. Rektor UI, Prof. Heri Hermansyah, bahkan telah menyampaikan dukungan langsung bagi kemerdekaan Palestina dalam pertemuan dengan Duta Besar Palestina pada Januari 2025.
UI menjelaskan bahwa undangan kepada Berkowitz semata-mata dimaksudkan untuk memberikan perspektif akademik dalam bidang sosial humaniora serta sains dan teknologi, tanpa ada maksud mendukung agenda politik tertentu. Isi orasi yang disampaikan Berkowitz juga ditegaskan bersifat murni akademik dan tidak menyentuh isu politik.
Sebagai bentuk tanggung jawab, UI berjanji akan lebih selektif, hati-hati, dan sensitif dalam mempertimbangkan undangan kepada akademisi internasional di masa depan, dengan tetap menjunjung tinggi kebebasan akademik yang sejalan dengan nilai-nilai kebangsaan dan prinsip anti-penjajahan.
