Yogyakarta dalam Kondisi Darurat Sampah: 2.000 Ton Sampah Menumpuk di Depo

6
Kondisi depo Kotabaru dengan tumpukan sampah yang menggunung. (Foto: Istimewa)
Kondisi depo Kotabaru dengan tumpukan sampah yang menggunung. (Foto: Istimewa)

BeritaYogya.com – Pemerintah Kota Yogyakarta saat ini sedang menghadapi situasi darurat sampah, dengan lebih dari 2.000 ton sampah yang menumpuk di depo atau tempat penampungan sementara. Hampir semua depo di kota ini dilaporkan sudah melebihi kapasitasnya.

Menurut Rajwan Taufiq, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta, pihaknya sedang berkoordinasi dengan DLHK Provinsi untuk mencari solusi jangka pendek guna mengurangi tumpukan sampah ini. 

Masalahnya, hingga akhir Desember 2025, Kota Yogyakarta hanya diberi kuota pembuangan sampah maksimal 2.400 ton ke TPA Piyungan, yang berarti rata-rata hanya 600 ton per bulan.

Melihat kondisi ini, Rajwan menekankan pentingnya upaya mereduksi sampah dari sumbernya, yaitu dari masyarakat. Produksi sampah harian di Yogyakarta rata-rata mencapai 260 ton, dan bisa meningkat hingga 300 ton saat hari libur. 

Komposisi sampah yang dibuang masih didominasi oleh sampah organik, yaitu sekitar 60%. Oleh karena itu, jika sampah organik ini dapat diolah secara mandiri oleh masyarakat, diharapkan tumpukan sampah di depo akan berkurang secara signifikan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini