Belajar dari Film ‘Sore’: Cinta Sehat Bukan Soal Mengubah, Tapi Saling Mendukung Menurut Psikolog

4
Film Sore Istri dari Masa Depan.(Tangkapan layar @jozz_felix)
Film Sore Istri dari Masa Depan.(Tangkapan layar @jozz_felix)

BeritaYogya.com – Psikolog Klinis Yustinus Joko Dwi Nugroho, M.Psi., menegaskan bahwa cinta yang sehat tidak berangkat dari keinginan untuk mengubah atau menyelamatkan pasangan, melainkan dari saling menginspirasi dan mendukung. 

Penjelasan ini disampaikan menanggapi gambaran dinamika hubungan dalam film “Sore: Istri dari Masa Depan” yang menampilkan dorongan untuk mengubah pasangan.

Joko menjelaskan bahwa dorongan untuk menyelamatkan atau mengubah pasangan seringkali berakar dari pola masa lalu, seperti kebiasaan melihat orang tua berkorban demi pasangannya, sehingga cinta dikaitkan dengan pengorbanan. 

Faktor lain termasuk ketergantungan emosional, di mana seseorang merasa harga dirinya bergantung pada kemampuan membantu pasangan, serta pengaruh media yang sering menggambarkan cinta sebagai proses penyelamatan.

Dalam hubungan yang sehat, tegas Joko, cinta bukan tentang memaksakan perubahan pada karakter pasangan yang sudah terbentuk. 

Perubahan yang positif dan berkelanjutan harus datang dari motivasi internal diri sendiri, bukan dari tekanan eksternal. Peran pasangan adalah memberikan dukungan dan inspirasi, misalnya dengan mengajak diskusi tentang risiko kebiasaan buruk daripada melarang secara langsung.

Joko juga mengingatkan bahwa keinginan mengubah pasangan dapat menjadi toksik jika ditandai dengan kritik berlebihan, perbandingan, tekanan emosional, atau ancaman halus. Hal ini dapat membuat pasangan kehilangan jati diri dan memicu konflik. Cinta yang sehat, menurutnya, adalah tentang tumbuh bersama, saling membentuk tanpa paksaan, dan menerima pasangan apa adanya sambil saling menginspirasi untuk menjadi versi terbaik dari diri masing-masing.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini