BeritaYogya.com – Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) mendesak pemerintah untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG). Saran ini muncul setelah adanya temuan bahwa lebih dari 4.000 anak menjadi korban keracunan makanan sejak program ini diluncurkan.
Kepala Pusat Ekonomi dan UMKM INDEF, Izzudin Al Farras, menekankan bahwa jumlah korban tersebut tidak boleh dianggap remeh atau sekadar data statistik.
Menurut Farras, program MBG seharusnya dihentikan sementara untuk dievaluasi secara total sebelum cakupannya diperluas.
Ia mengusulkan agar program ini difokuskan hanya di lima provinsi dengan tingkat stunting dan kemiskinan tertinggi, yaitu Aceh, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua Selatan, dan Papua Barat Daya.
Dengan cara ini, pemerintah bisa lebih mudah mengawasi, mengevaluasi, dan melakukan perbaikan.
Farras menambahkan bahwa hasil dari pelaksanaan program di kelima provinsi tersebut dapat dijadikan tolok ukur untuk menentukan kelayakan program sebelum diperluas ke daerah lain.
Ia menyayangkan bahwa selama delapan bulan pelaksanaannya, program ini telah memakan korban di 16 provinsi di seluruh Indonesia.
