BeritaYogya.com – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta secara inklusif memperluas cakupan Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) Sekolah tahun ajaran 2025/2026 dengan menyertakan anak-anak berusia 7-17 tahun yang tidak bersekolah atau tidak mengakses pendidikan formal.
Kebijakan ini bertujuan memastikan bahwa seluruh anak di Jakarta, terlepas dari status pendidikannya, mendapatkan akses pemeriksaan kesehatan dasar secara gratis.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, menjelaskan bahwa program yang menargetkan 1.997.082 anak ini telah dimulai pada tahun ajaran baru.
Pelaksanaannya diawali di sejumlah lembaga pendidikan non-formal seperti Sekolah Rakyat Sentra Handayani dan Sentra Mulya Jaya di Cipayung, serta Pusdiklatbangprof Margaguna di Cilandak, sebelum kemudian diperluas ke sekolah-sekolah formal dan madrasah di bawah Kemendikasmen.
Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan disesuaikan dengan jenjang usia dan mencakup berbagai aspek kesehatan.
Untuk anak usia SD (7-12 tahun), pemeriksaan meliputi status gizi, tekanan darah, kesehatan mata, telinga, gigi, kesehatan jiwa, tuberkulosis, diabetes, kebiasaan merokok, kebugaran, hepatitis B, kesehatan reproduksi, dan riwayat imunisasi.
Sementara untuk jenjang SMP (13-15 tahun) dan SMA (16-17 tahun), cakupan pemeriksaannya semakin lengkap dengan penambahan skrining anemia, talasemia, dan hepatitis C.
Melalui program ini, diharapkan dapat terdeteksi secara dini berbagai masalah kesehatan pada anak dan remaja, sehingga dapat dilakukan tindak lanjut yang tepat untuk mendukung proses belajar yang lebih optimal.
Koordinasi antara puskesmas dan masing-masing sekolah maupun lembaga non-formal menjadi kunci dalam menyampaikan informasi dan penjadwalan pelaksanaan CKG.
