BeritaYogya.com – Tiga pekan sebelum Hari Raya Idul Adha 2025, penjualan hewan kurban di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), masih terhitung sepi. Kondisi ini membuat sejumlah pedagang enggan menyetok hewan dalam jumlah besar karena khawatir tidak laku terjual.
Nur Laili Maharani, pengelola Lintang Songo Farm, mengakui bahwa permintaan sapi kurban tahun ini mengalami penurunan. Menurutnya, hal ini diduga akibat menurunnya daya beli masyarakat.
“Biasanya, tiga pekan sebelum Idul Adha, kami bisa menjual hingga 300 ekor sapi. Tahun ini baru sekitar 200 ekor yang laku. Kemungkinan karena daya beli masyarakat sedang turun,” ujar Rani—sapaan akrabnya—pada Kamis (15/5/2025).
Ia juga mengungkapkan bahwa penjualan kambing dan domba kurban belum menunjukkan peningkatan signifikan. Stok kedua hewan tersebut masih tersedia cukup banyak di peternakannya.
“Untuk sapi, stok yang ada sudah habis terjual, tinggal menunggu pengiriman 100 ekor lagi. Sedangkan kambing dan domba masih tersedia,” jelasnya.
Harga Hewan Kurban Alami Kenaikan
Rani menyebutkan, terjadi kenaikan harga sapi hidup sejak awal Mei 2025. Sebelum 5 Mei, harga sapi hidup dibanderol Rp70.000 per kilogram, sedangkan saat ini mencapai Rp71.500 per kilogram.
“Yang paling banyak diminati adalah sapi dengan harga Rp22-23 juta per ekor. Jenis favoritnya Sapi Bali karena tulangnya kecil, kulitnya tipis, dan dagingnya lebih banyak,” tambahnya.
Pembeli Terbanyak dari Kota Yogyakarta
Mayoritas pembeli hewan kurban di Lintang Songo Farm berasal dari Kota Yogyakarta. Rani memastikan bahwa seluruh pembeli tidak dikenakan biaya tambahan untuk pemeliharaan hingga hari penyembelihan.
“Kami memberikan pelayanan terbaik, termasuk perawatan hewan hingga hari H tanpa biaya tambahan,” pungkasnya.
Dengan kondisi pasar yang masih lesu, para pedagang berharap terjadi peningkatan permintaan seiring mendekatnya hari raya kurban.