Prabowo Geram, Kerugian Beras Oplosan Capai Rp 100 Triliun per Tahun

2
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto saat sambutan Kongres PSI 2025 di Edutorium Universitas Muhammadiyah (UMS), pada Minggu (20/7/2015).
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto saat sambutan Kongres PSI 2025 di Edutorium Universitas Muhammadiyah (UMS), pada Minggu (20/7/2015).

BeritaYogya.com – Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa praktik pengoplosan beras telah menimbulkan kerugian finansial yang sangat besar bagi rakyat Indonesia, mencapai Rp 100 triliun setiap tahunnya. 

Pernyataan tegas ini disampaikannya dalam pidato politik pada Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Solo, Jawa Tengah, Minggu (20/7/2025). Prabowo mengategorikan praktik curang ini sebagai kejahatan ekonomi luar biasa yang mencekik kehidupan masyarakat.

Ia menekankan bahwa kerugian yang terakumulasi selama lima tahun dapat menyentuh angka Rp 1.000 triliun, dana yang seharusnya dapat dialokasikan untuk menghapuskan kemiskinan di Indonesia. 

Menyikapi hal ini, Prabowo mengaku telah menginstruksikan Jaksa Agung dan Kepolisian untuk bertindak tegas dan mengusut tuntas para pengusaha yang terlibat dalam praktik tersebut tanpa memandang status atau latar belakang.

Temuan ini berawal dari investigasi Kementerian Pertanian yang mengungkap bahwa beras oplosan tidak hanya beredar di pasar tradisional, tetapi juga sampai ke rak-rak supermarket dan minimarket. 

Beras tersebut dikemas seolah-olah merupakan produk premium, padahal kualitas dan kuantitasnya tidak sesuai. Mentan Andi Amran Sulaiman mencatat bahwa 212 merek beras terbukti melanggar standar mutu, mulai dari berat kemasan yang tidak sesuai, komposisi yang tidak benar, hingga pelabelan yang menyesatkan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini