
BeritaYogya.com — Produktivitas gabah kering di wilayah Gunungkidul menunjukkan tren positif pada awal tahun 2025. Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul mencatat bahwa hingga akhir April, petani telah memproduksi sebanyak 203.842 ton gabah kering.
Angka ini mencerminkan kontribusi signifikan Gunungkidul terhadap total produksi gabah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yakni sebesar 69 persen selama periode Januari hingga April 2025.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Rismiyadi, menyampaikan bahwa hanya sebagian kecil dari total produksi tersebut yang diserap oleh Perum Bulog. “Kalau yang diserap oleh Bulog hanya sebagian kecil, prediksi dari kami yang diserap Bulog hanya 13.000 ton sampai Bulan April,” jelasnya saat ditemui pada Senin (5/5/2025).
Rismiyadi menjelaskan, keterbatasan kapasitas penyerapan ini juga dipengaruhi oleh fasilitas yang dimiliki Bulog di wilayah Gunungkidul. “Gudang Bulog di Gunungkidul hanya satu, jadi daya serapnya juga terbatas,” tambahnya.
Selain keterbatasan infrastruktur, budaya petani lokal juga menjadi salah satu faktor rendahnya penjualan gabah ke Bulog. “Petani di Gunungkidul ini memang terkenal tidak langsung menjual hasil panennya. Mereka lebih memilih menyimpan gabah di lumbung masing-masing sebagai cadangan,” ujarnya.
Dengan kecenderungan petani menyimpan gabah, produksi yang tinggi ini diharapkan tetap bisa menjamin ketahanan pangan lokal. Pemerintah daerah pun terus mendorong petani untuk tetap menjaga kualitas hasil panen dan memperhatikan stok cadangan rumah tangga.